Sabtu, 18 Mei 2013

Jangan kaget dulu baca judul postingan ini. Tidak becanda tidak juga serius, tapi tetap harus baca ya hehe …. Kita semua pasti udah tahu kalau suhu iklim di bumi sudah mencapai titik yang tidak biasa. Tidak biasa dalam arti sudah sangat berubah dan mengancam kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Bisa-bisa kiamat sudah mendekat nih, tapi jangan takut. Mari cari jawabannya di bawah ini agar kita semua bisa menghindar dari ‘kiamat’ yang tidak diketahui kapan datangnya.
Perkembangan zaman di era globalisasi ini juga membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan umat manusia. Perkembangan tersebut juga membawa pengaruh pada cara interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya. Manusia yang kini cenderung sudah terbiasa dengan teknologi, bahkan sudah bergantung, mempengaruhi tindakannya dalam memperlakukan lingkungan sekitar.
Bila kita kembali melihat beberapa puluh tahun ke belakang, walaupun kebanyakan kita belum lahir di tahun-tahun tersebut, dapat kita sadari bahwa dulunya manusia sangat bergantung dengan alam. Alam rusak berarti manusia tidak makan. Manusia dulunya bergantung pada alam karena dari alam-lah ia bisa bertahan hidup. Manusia bertani, mengelola berbagai jenis tanaman, dan mengolah sumber air serta tanah-tanah yang dulunya berupa rawa-rawa semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bisa kita bilang sekarang juga seperti itu, masih banyak petani, namun petani pun cenderung lebih mengikuti perilaku mereka yang tidak bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ketimbang terus menjaga kelestarian alam itu sendiri.
Bisa kita lihat dalam beberapa tahun terakhir, bencana alam mendominasi kejadian-kejadian penting di negara tercinta ini. Kerusakan serta bencana alam terjadi di mana-mana. Semuanya sudah tak seindah apa yang kita baca dan kita bayangkan ketika membaca buku cerita. Kerusakan alam tentu tidak terjadi begitu saja. Tentu ada penyebab, dan yang paling utama adalah pengguna alam itu sendiri. Di era ini manusia merasa seakan sudah tak bergantung lagi dengan alam. Sudah banyak teknologi yang mempermudah setiap pekerjaan, aktivitas lainnya, dan segala hal yang diperlukan demi memenuhi kebutuhan hidup. Lama-kelamaan dunia Indonesia akan kiamat jika kita membiarkan kerusakan dan pengrusakan lingkungan terjadi secara terus-menerus. Nah bagaimana cara mengurangi kerusakan lingkungan walaupun kita menggunakan atau bahkan bergantung dengan teknologi? Dalam tulisan ini saya fokus dalam membahas Teknologi Hijau sebagai hal yang dapat memperbaiki kelestarian lingkungan yang di era ini sudah semakin terabaikan.
Jika kita berbicara tentang teknologi hijau, maka kita berbicara tentang bagaimana mengaplikasikan produk teknologi demi kelestarian lingkungan sekitar. Dewasa ini telah banyak tercipta inovasi dalam bidang teknologi, tetapi ternyata belum diiringi dengan banyaknya kesadaran kita sebagai konsumen dalam menggunakannya untuk tetap memperhatikan pelestarian lingkungan. Nah, apa sebenarnya teknologi hijau itu, apa saja contohnya, dan bagaimana mengaplikasikan teknologi hijau tersebut agar benar-benar dapat membantu pelestarian lingkungan?
Menurut pemahaman saya setelah mengikuti seminar tentang pemberdayaan lingkungan di era globalisasi ketika duduk di SMA dulu, teknologi hijau merupakan sesuatu yang dikembangkan atau pun diciptakan guna menjaga kelangsungan hidup bersama teknologi namun tetap memperhatikan efisiensi penggunaannya dengan mempertimbangkan apa dampak dari penggunaannya secara terus-menerus serta mempertimbangkan dampak penggunaannya terhadap lingkungan sekitar. Dengan kata lain, bagaimana menggunakan atau mengaplikasikan produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari tetapi tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Secara penggunaan, teknologi hijau sama saja kegunaannya dengan teknologi-teknologi pada umumnya, hanya saja penggunaan sumber daya serta dampak terhadap lingkungan dalam penciptaan teknologi hijau lebih diperhatikan dan diprioritaskan. Bukan teknologi hijau namanya jika masih saja memakai sumber daya yang tak terbarukan sebagai komponen utama. Bukan teknologi hijau juga namanya jika masih tidak memperhatikan dampaknya secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan dalam penggunannya. Intinya, teknologi hijau merupakan teknologi yang mau memperhatikan segi pelestarian alam di bumi tempat kita hidup ini.

Apa sih pengaruhnya jika kita memakai teknologi hijau atau tidak?
Dewasa ini, manusia sudah sangat bergantung pada teknologi. Segala jenis teknologi di berbagai bidang kehidupan sudah ada penciptanya. Namun, manusia belum tentu tahu bagaimana proses penciptaan produk-produk teknologi yang sehari-hari mereka gunakan tersebut. Belum banyak yang tahu bahwa produk teknologi tersebut diciptakan melalui proses yang panjang, rumit, dan juga biaya produksi serta sumber daya yang digunakan. Setiap menciptakan teknologi tentu saja memerlukan sumber energi. Sumber energi yang hingga kini paling sering dipakai merupakan minyak bumi. Kita harus tahu bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang tidak terbarukan dan tentu suatu saat akan habis.
Selain itu penggunaan minyak bumi dapat menghasilkan gas CO2 yang berjumlah besar ke atmosfir, yang bisa menipiskan lapisan ozon sehingga membuat panas matahari semakin mudah masuk menyinari permukaan bumi. Akibatnya? Suhu bumi akan terus naik yang bisa menyebabkan berbagai bencana hingga penyakit seperti kanker kulit jika peningkatannya tidak dicegah. Hal itulah yang ditakutkan umat manusia sehingga menghadirkan orang-orang pintar untuk menciptakan teknologi hijau yang ramah lingkungan.
Teknologi hijau bisa menjadi jawaban atas ketakutan akan peningkatan suhu bumi tersebut. Kita sudah terbiasa menggunakan produk-produk berbahan plastik entah itu dalam bentuk perlatan rumah tangga, dan sebagainya, namun kita juga harus terbiasa untuk mengetahui bahwa plastik merupakan bahan yang sangat susah terurai di tanah. Teknologi dari hasil daur ulang produk-produk plastik tersebut bisa juga disebut sebagai teknologi hijau.
Selain itu, produk daur ulang plastik dapat kita ketahui juga dari jersey para pemain bola idola kita. Kesadaran akan susahnya produk plastik terurai di tanah menjadi landasan atas pendauran ulang plastik dalam pembuatan jersey tersebut. Jika terus menggunakan produk plastik baru tanpa daur ulang, wah ngga kebayang gimana rusaknya kualitas tanah jika dipaksa mengurai produk berbahan plastik tersebut. Kerusakan tanah juga berpengaruh ke tumbuhan dan hewan serta sumber air, yang pada akhirnya berpengaruh juga terhadap kehidupan kita di muka bumi.
Jika kita menggunakan teknologi hijau, di satu sisi kita mendapatkan kemudahan dalam menjalani aktivitas kita sehari-hari dengan menggunakan teknologi, di sisi lain sembari kita menjalani aktivitas kita dengan teknologi tersebut kita juga ternyata tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita. Jadi, penggunaan teknologi hijau sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan kita. Mulailah sadari bahwa penggunaan teknologi hijau menjadi alternatif atau pun jawaban bagi ketakutan kita terhadap mendekatnya hari kiamat karena ulah manusia sendiri. Bumi ini merupakan tempat tinggal yang harus kita jaga agar ras manusia tetap ada hingga akhir zaman, jadi mulailah dengan menggunakan teknologi hijau.
Penipisan Lapisan Ozon (Google.com)
Ilustrasi Mencairnya Es di Kutub (Google.com)
(Berdasar pada gambar di atas dapat kita lihat ilustrasi bagaimana menipisnya ozon dengan penggunaan teknologi yang menyumbangkan sekian besarnya emisi gas ke lapisan ozon sehingga dapat menaikkan suhu permukaan bumi yang nantinya dapat mencairkan es di Kutub)

Apa saja contoh teknologi hijau?
Gedung Pemerintahan Jerman (Google.com)
Ada banyak sekali. Kita bisa lihat gedung pemerintahan The Reichstag di Berlin, Jerman. Gedung tersebut menggunakan kaca dan cermin untuk mengkonversikan cahaya matahari menjadi sumber penerang sehingga tidak perlu repot-repot menggunakan lampu yang sumber tenaganya dari listrik yang juga menggunakan minyak bumi sebagai energi pembangkitnya. Selain itu gedung tersebut juga mampu menampung energi surya untuk kemudian dapat digunakan untuk kepentingan kota.
Lampu Jalan Panel Surya (Google.com)
Kita juga bisa lihat di jalan-jalan tol kota-kota besar Indonesia sekarang ini. Banyak kita temukan lampu jalan yang menggunakan panel surya sebagai sumber tenaganya. Dengan tenaga surya yang dikumpulkan pada saat teriknya matahari di siang hari dengan panel surya yang digunakan tentu kemudian dapat digunakan pada malam hari dengan energi yang telah dikumpulkan. Jadi bisa menghemat banyak hal. Pertama menghemat sumber energi listrik yang pembangkitnya ditenagai oleh minyak bumi, kedua dapat menghemat kabel dan biaya pemasangannya, serta ketiga dapat menghemat tagihan PLN :D dan seterusnya.
Nah, ada satu hal penting yang mungkin menjadi cita-cita banyak orang untuk memilikinya. Kita semua tentu mengidam-ngidamkan kendaraan pribadi. Tetapi kendaraan bermotor di era ini menjadi salah satu penyumbang emisi gas tertinggi, penyebar polusi, penyerap sumber energi minyak bumi (sebagai bahan bakar utamanya), dan banyak lagi yang intinya tidak ramah lingkungan karena berkontribusi dalam upaya penipisan lapisan ozon.
Jadi, kendaraan apa yang bisa saya gunakan untuk kebutuhan aktivitas saya sembari saya juga bisa memperhatikan atau pun menjaga pelestarian lingkungan sekitar?
Dalam hal kendaraan sebetulnya sudah banyak yang memunculkan inovasi baru dalam teknologi kendaraan yang ramah lingkungan. Sadar bahwa jumlah pengguna kendaraan yang membludak dengan berbagai kegunaan seperti keperluan kerja, keperluan bepergian keluarga, hingga hanya sekedar untuk koleksi dan bergaya. Jumlah kendaraan di Indonesia saja mungkin sudah puluhan juta baik kendaraan roda dua, roda tiga (masih ada lho bajaj dan bemo, dan lain-lain), hingga roda empat dan lebih dari empat roda (truk, dan lain-lain). Mayoritas dari kendaraan tersebut masih menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi penggerak. Hasil pembakaran dari penggunaan kendaraan bermotor tersebut akan menambah jumlah emisi gas yang siap menyerang lapisan ozon, sehingga menjadi semakin menipis.
Bagi Anda pecinta lingkungan, bagi kita yang masih peduli dengan lingkungan sekitar, dan ingin memiliki mobil untuk berbagai kepentingan yang contohnya sudah saya sebutkan di atas, ada satu rekomendasi yang bisa Anda manfaatkan untuk membantu pertimbangan Anda dalam memilih mobil yang baik dampaknya pada lingkungan sekitar.
Adalah perusahaan asal Jepang, Daihatsu, telah memikirkan dan menyadari bahwa kebutuhan akan mobil sudah sangat meningkat di era ini. Daihatsu bukan saja memproduksi mobil agar bisa dimanfaatkan bepergian, tetapi juga memproduksi mobil agar bisa digunakan dengan menyadari bahwa kelestarian lingkungan juga memang perlu diperhatikan. Terkait pembuangan emisi gas yang sebagian besar dihasilkan dari gas pembuangan dari kendaraan bermotor, terutama mobil, Daihatsu menciptakan inovasi pada mobil yang nyaman digunakan tanpa membuang perhatian pada kelestarian lingkungan.
Mungkin Anda bertanya, bagaimana cara Daihatsu dalam memproduksi mobil tetapi memperhatikan kelestarian lingkungan? Bukankah Anda tadi bilang bahwa kendaraan bermotor terutama mobil merupakan penghasil emisi gas yang paling besar? Daihatsu saja masih menggunakan energi fosil (minyak bumi) sebagai bahan bakarnya.
Nah, inilah yang saya pikir menjadi langkah bagus dari Daihatsu. Memang kehadiran mobil listrik di dunia otomotif menjadi salah satu langkah baik dalam upaya kelestarian lingkungan. Namun pandangan saya itu hanya dari pembuangan gas-nya saja. Jika mobil listrik tidak menghasilkan energi gas karena tidak melakukan proses pembakaran dengan energi fosil, namun tetap saja masih menggunakan energi fosil dalam proses penghasilan energi listrik yang dibutuhkan. Mobil listrik memang tidak memakai minyak bumi lagi sebagai bahan bakar, namun listrik yang digunakan sebagai sumber tenaganya masih dihasilkan dari minyak bumi yang dibuat dari reaktornya.
Untuk mobil ramah lingkungan dari Daihatsu, terdapat 3 tahap yang menjadi alasan mereka dalam menciptakan mobil yang ramah lingkungan. 3 tahap tersebut merupakan:
Tahap I:

” Sistem i-EGR yang menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimumkan keluaran gas CO2″
Dalam penjelasan tersebut yang saya ambil langsung dari situs Daihatsu, dikatakan bahwa teknologi yang dibuat Daihatsu tersebut mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimumkan emisi gas CO2 yang dapat menipiskan lapisan ozon. Dalam tahap pertama ini, Daihatsu mencoba untuk menyesuaikan mobil dengan udara bumi. Daihatsu mampu menciptakan teknologi hijau yang benar-benar hijau, dalam artian benar-benar mengaplikasikan penggunaan teknologinya dalam menjaga keadaan lingkungan dengan mobil yang menghasilkan gas CO2 yang jumlahnya minimum.
“- Sistem eco-IDLE yang mengatur hidup-mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar.”
Banyak hal yang membuat pembakaran energi di mesin mobil menjadi sia-sia karena tidak sedang dipakai. Terutama ketika mobil sedang dalam keadaan diam di saat macet. Melihat kondisi kota-kota besar Indonesia yang rawan macet, terutama ibu kota, hal ini membantu menghemat penggunaan bahan bakar mobil yang kita pakai ketika macet. Selain itu menghemat uang kita agar tidak ‘rajin-rajin’ isi bensin yang bisa cepat menguras isi kantong kita :p Selain itu juga dapat mengurangi pembuangan emisi gas ke lapisan ozon padahal kita tidak sedang menggunakan mobil kita. Jujur saya salut dengan penjelasan resmi dari teknologi hijau hasil inovasi Daihatsu ini.
Di bawah ini penjelasan lebih lanjut dari gambar yang saya ambil dari situs resmi Daihatsu mengenai hal-hal penting dari teknologi tahap 1.(klik gambar untuk memperbesar)
Tahap 1 Mesin Daihatsu
Tahap 1 Mesin Daihatsu
Tahap II:
stage2eco“Memiliki komponen yang lebih sedikit, sehingga lebih ringan dan menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit. Dengan active ignition system dan berbagai Improvement lainnya. Kami bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi bahan bakar lebih dari 30% dibandingkan mesin-mesin Daihatsu saat ini. Dengan menggunakan sistem turbo, kami akan mewujudkan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar meskipun dengan mesin ber-cc rendah.”
Kalimat di atas juga saya ambil dari penjelasan resmi dari situs resmi Daihatsu mengenai teknologi tahap kedua yang digunakan dalam mobil yang diproduksi. Sudah sangat jelas sebetulnya dalam penjelasan resmi tersebut. Sedikit tambahan dari saya, dengan keringanan yang diberikan, jadi kita bisa memuat barang-barang atau penumpang yang lebih banyak tanpa harus khawatir dengan kelebihan kapasitas berat yang diizinkan. Jika sedikit yang mengisi mobilnya, maka lebih irit lagi bahan bakar yang digunakan karena bila semakin berat bawaan mobil maka semakin keras juga proses mesin bekerja, yang kemudian berdampak pada penggunaan bahan bakar yang semakin banyak pula. Salut!
Untuk melihat hal penting lainnya pada tahap kedua ini, silahkan lihat pada gambar di bawah. (klik gambar untuk memperbesar)
step2
Tahap III:
Tahap Ketiga Mesin Mobil Daihatsu
Tahap Ketiga Mesin Mobil Daihatsu
“- Emisi CO2 Nol : Ramah Lingkungan”
Yang ini jelas menawarkan produk yang ramah lingkungan. Kadar emisi gas CO2 yang berjumlah NOL benar-benar bisa membantu mengurangi kadar CO2 yang kian besar di era ini guna mengurangi penipisan lapisan ozon.
“- Precious metal free : menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit dan biaya yang lebih rendah.”
Dengan penggunaan sumber daya alam yang lebih sedikit, sumber daya alam yang tersisa bisa digunakan untuk keperluan lainnya misalnya dalam bidang teknologi yang mudah-mudahan diciptakan dengan memikirkan kelestarian lingkungan juga. Biaya yang digunakan untuk keperluan pembuatan teknologi ini pun rendah karena penggunaan sumber daya alam yang lebih sedikit, sehingga harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal dan pada akhirnya bisa dimiliki orang-orang tanpa kesusahan dalam hal pengeluaran biaya.
“-Mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan teknologi fuel cell lain”
Selain hemat energi, ramah lingkungan, dengan teknologi ini juga mobil yang kita pakai bisa menempuh jarak yang lebih jauh. Tentu bisa irit dengan penggunaan energi fosil sebagai bahan bakarnya, irit pengeluaran biaya, irit juga dalam membuang emisi gas. Mantap!
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai tahap ketiga ini, Anda bisa lihat pada gambar di bawah ini. (klik gambar untuk memperbesar)
step3
Nah itulah dia 3 tahap yang ada pada mobil teknologi hijau ramah lingkungan hasil inovasi Daihatsu. Jadi intinya Anda bisa memiliki mobil untuk berbagai keperluan tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan yang bisa menakutkan karena ketakutan akan terjadinya kiamat akibat menipisnya lapisan ozon karena produksi emisi gas yang kita hasilkan. Dunia akan kiamat, jika kita tidak………sadar bahwa teknologi dan energi yang kita gunakan bisa mengakibatkannya. Maka sadarlah akan kelestarian lingkungan. Jangan memperburuk penipisan lapisan ozon dengan penggunaan energi yang menghasilkan kadar emisi gas yang besar. Mulailah dengan teknologi hijau, mulailah melakukan pendauran ulang, mulailah menjaga kelestarian lingkungan sekitar, dan mulailah menggunakan mobil yang ramah lingkungan seperti yang diproduksi oleh Daihatsu dengan 3 tahap teknologi hijaunya.

0 komentar :

Posting Komentar