Jumat, 10 Mei 2013

senja tak lelah lagi menangis
dan aku masih menari-nari dengan kebingungan
Tuhan mendengar semua jeritan hati
juga mengetahui semua pertanyaan

gemercik tetesan dari langit perlahan membasahi pipi
yang kemudian bersatu dengan bendungan air mata
sambil ku pejamkan mata & bibir ini membentuk sebuah simpulan terpaksa

Tuhan, bibir manisnya mengatakan sudah tak mencintaiku
namun, mata indahnya berbisik lain padaku
Tuhan, tolong ceritakan aku tentang hatinya
beri tahu aku tentang perasaannya
agar aku bisa berhenti..
bukan!
bukan berhenti mencintainya
namun, berhenti mengharapkan cintanya

0 komentar :

Posting Komentar